Bisnis berasal dari bahasa Inggris business, dari kata dasar bussy (sibuk). sederhanaya adalah sebuah kegiatan individu atau kelompok yang bergerak mencari keuntungan dari menjual barang ataupun jasa.
Saya mengenal dunia bisnis kurang lebih hampir lima tahun belakangan ini, namun bukan sebagai pelaku melainkan sebagai mitra para pebisnis.
hampir 5 tahun saya banyak berkecimpung dengan para pebisnis dari kota yang satu ke kota lainnya. Mulai dari Kota Tangerang, kota palu, desa kotaraya, marisa dan Kota Gorontalo. 5 kota dalam 5 tahun.
Sebagai seorang surveyor saya memiliki banyak kesempatan untuk bertanya dan menggali Informasi mengenai bisnis yang sedang dijalankan oleh mitra saya. mulai dari pelaku usaha pemula sampai wong sugih di kampung itu.
Ketika saya melakukan survey kelayakan pembiayaan customer saya tidak terlalu suka bertanya dengan hal-hal pribadi seperti kapasitas bayar dan berapa uang di tabungan mereka.
Namu saya menggali bagaimana mereka memulai bisnisnya, berapa besar peluang, berapa kali jatuh bangun sampai mereka bisa membangun bisnis yang besar dan stabil.
Pada akhirnya saya menemukan sebuah pola yang sama dalam berbisnis, pola yang sangat sederhana dan bisa dilakukan siapa saja.
Pola tersebut berawal dari iseng-iseng, ikut-ikutan, coba-coba berhadiah. dengan cara memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. menjual informasi, dan menyediakan kebutuhan orang lain.
Belajar Bisnis Dari Orang Desa
Sekali waktu saya pernah ditempatkan di sebuah desa terpencil, desa yang pertama kali dilakukan program transmigrasi oleh soeharto di daerah sulawesi pada tahun tujuh puluan.
Meskipun saya datang kesana pada tahun 2014, desa tersebut tetap saja sama seperti gambaran desa pada umumnya, sulitnya akses pendidikan, perkantoran, sinyal dan jaringan internet hanya berada di beberapa titik saja.
Desa tersebut bukanlah tempat yang layak buat para sarjana yang ingin mencari kerja kantoran. selama 3 tahun saya berada disana dalam setahun customer saya hanya beberapa orang saja yang PNS.
Benar, sangat sulit mencari PNS di daerah sana, hanya guru dan beberapa perangkat desa dan polisi yang berprofesi sebagai PNS. sisanya mereka harus bertani dan berbisnis.
Karena keadaan ini jiwa bisnis masyarakat desa tersebut di bangun, tidak ada pilihan lain selain itu. ilmu bisnis yang mereka dapatkan rata-rata didapat dari pengalaman. Nyaris tanpa teori.
Tidak ada tempat kursus, tidak ada seminar bisnis apalagi workshop tentang digital marketing. Jiwa bisnis mereka tumbuh secara alami dengan berjuta keterbatasan.
Faktanya hampir 90% pebisnis tersebut lahir dari segala keterbatasan, keterbatasan dana, keterbatasan pendidikan, keterbatasan informasi dan sarana. orang kecil kere dan ndeso.
Hidup mereka tidak muluk, yang penting bisa ke pasar, berjualan, barang laris dan cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
Ilmu upselling, cross selling dan covert selling mereka terbentuk tanpa mereka sadari, teknik copywriting mereka terasah dengan bahasa sederhana, bahasa yang mudah dimengerti antara penjual dan pembeli.
Namun desa ini ekonominya sangat stabil, hal ini bisa di lihat dari NPL (Non Performance Loan) atau utang yang tidak bisa di tagih hanya berada di nol persen.
Sebagian besar dari mereka tumbuh menjadi pebisnis-pebisnis hebat, berangkat dari desa dan kini memiliki beberapa cabang bisnis di kota dan ibukota provinsi. Aset mereka ada dimana-mana.
Ini Sebuah Peluang Untuk Anda dan Juga Saya
Artinya fakta empiris mengatakan orang kecil seperti saya, dan mungkin juga anda memiliki kesempatan sama hampir 90% untuk menjadi pebisnis.
Sukses dan gaknya itu menurut perasaan masing-masing. seberapa kuat kita berjuang dan seberapa sabar kita menunggu hasil.
Definisi sukses bagi saya adalah ketika kita bisa melakukan segala sesuatu tanpa ada tekanan dari orang lain. sesimple itu. Mungkin karena saya pernah jadi karyawan yang di congok hidung oleh aturan dan atasan.
Ada quote yang paling saya suka
TUHAN TIDAK AKAN MEMBERIKAN TUGAS DILUAR BATAS KEMAMPUAN HAMBANYA. TAPI BOSS MEMBERIKAN TUGAS DILUAR BATAS KEMAMPUAN ANAK BUAHNYA”
Inilah alasan saya mengapa resign dari pekerjaan dan memulai hidup yang baru sebagai pebisnis. yah meskipun kata orang usahanya masih seupil, setidaknya nyali udah segunung.
So bisnis yang sederhana itu adalah kecerdasan tanpa berpikir dan peluang tanpa berhitung.
Tidak perlu baper dan pusing dengan omongan orang, teman dekat, saudara dll. kita harus sadar saat memulai bisnis kita ibarat minyak tanah. semut gak mau mendekati kita. tapi tunggu saat kita menjadi GULA.
Inzada Maali fayakullu yusohibuni (jika banyak harta semua orang akan berkata ini “ini teman saya”) kata pepatah arab.
Ayo jangan takut untuk berbisnis, mulailah dulu sebagai self employed, bekerja sendiri, berjuang sendiri.
Setelah cukup modal kemudian naik ke tahap selanjutnya yaitu Business Owner, Punya anak buah dan jadi penentu kebijakan di perusahaan sendiri. dan terakhir jangan lupa investas. Jadi investor untuk beberapa bisnis potensial.
Yah, Sukses itu sederhana, cukup hanya dengan memulai saja, tugas manusia hanyalah menanam, urusah tanaman itu tumbuh atau tidak itu hak prerogatif tuhan.