Dahulu untuk memasang satu banner iklan di portal media besar membutuhkan dana tidak kurang dari dua digit, itupun harus ngantri berbulan-bulan, tapi itu semua cerita lama setelah diluncurkanya Google Display Network (GDN).
Mungkin anda pernah iseng mengunjungi salah satu website atau tarulah marketplace seperti shopee, setelah sesi berakhir dan anda iseng membaca berita di detik.com, tiba-tiba produk yang anda cari ada di berita tersebut.
Banner iklanya sangat jelas dengan tampilan yang atraktif berupa gambar, gift dan video, serta tampil di posisi yang sangat strategis, sehingga ketika anda membaca berita maka jika tertarik dengan iklannya, anda akan mengklik iklan tersebut.
Hasilnya macam-macam, salah satunya anda di paksa membeli produk tersebut, meskipun gak butuh-butuh amat. —> Korban iklan. Pernah ngalamin kan???
Mengenal Google Display Network Lebih Dalam
Google Display Network adalah merupakan platform milik Google yang bisa digunakan untuk mendapatkan pelanggan potensial secara cepat melalui pemasangan iklan tertarget dengan media berupa video interaktif, gambar dan teks.
Anda juga dapat menampilkan iklan produk Anda pada website tertentu yang sesuai dengan jenis bisnis Anda…
Gus Nana & David Setiawan adalah orang Indonesia pakar GDN yang berlisensi google partner yang sering berbagi ilmunya lewat platform Display Formula. Silahkan kesana jika ingin bergabung dengan komunitasnya.
Lalu Apa Bedanya Google Display Network Dengan Google Adwords
Anda mungkin masih bingung, apa perbedaan antara Google Ads di search Engine (Google Search Network) dengan Google Display Network.
Selain namanya yang berbeda, ternyata Google Search Network juga berbeda dengan Google Display Network.
Saat anda sedang mencari informasi di Google dan menemukan kotak bertuliskan “Ad” atau “iklan” di link teratas atau paling bawah pada halaman utama pencarian Google, itulah yang disebut dengan Google Adwords.

Iklan di adwords atau google search network hanya memuat tulisan saja pada kolom pencarian google.
Fungsi utamanya menurut saya hanyalah untuk menekel website kompetitor anda, Jika persaingan di search engine ketat. Karena memang posisinya di atas dari SEO.
Untuk brand awereness sih, saya pikir masih kurang kuat karena medianya sebatas tulisan saja.
Sedangkan GDN membutuhkan media visual seperti foto atau video untuk menampilkan produk Anda hingga tepat ke target sasaran.

Selain itu Google Display Network mampu melacak cookies para pengunjung website sehingga para calon pelanggan Anda bisa mendapat exposure dari produk yang Anda iklankan.
Penampakan Google Display Network
Saya yakin penjelasan diatas masih sangat kurang, masih bingung antara Adwords dan GDN karena memeng GDN juga mengoptimasi text seperti yang dilakukan oleh adword.
4 Kanal Distribusi GDN
Ini penting, bahwa GDN dapat mendistribusikan iklan anda dalam 4 kanal utama
#1 Website, Blog dan Portal Berita
Iklan anda akan muncul di semua halaman yang berada pada website yang menggunakan jaringan adsense seperti website, blog, ataupun portal media.
Penampakannya seperti gambar dibawah ini.

#2 Youtube Channel
Iklan anda akan di tampilkan di channel youtube, biasanya jika anda menonton video tertentu akan muncul iklan di dalam video baik dalam bentuk gambar ataupun video.
Tapi bukan berarti hanya gambar dan video saja yang di tampilkan, iklan model text juga bisa ditampilkan di youtube.

#3 Inbox Email
Email marketing adalah kanal paling tua dalam menjalankan strategi digital marketing, mengandalkan fitur remarketing, GDN mampu meningkatkan konversi penjualan bisnis anda.

#4 Aplikasi
Mobile marketing saat ini sangat efektif untuk menjangkau market tertarget, saat anda mencari aplikasi di playstore dipastikan urutan atas adalah iklan, model ini sangat cocok untuk anda mengejar download aplikasi.

5 Jenis Penargetan di Google Display Network Yang Wajib Anda Ketahui
Semua platform paid promote pasti memberikan anda opsi terbaik untuk menjangkau target market anda.
Ada beberapa cara penargetan yang diberikan google, sehingga selaku advertiser anda dapat mengkombinasikan target audiens anda untuk mencari audiens yang proporsional.
Ada jutaan kombinasi yang bisa anda gunakan untuk mendapatkan leads pelanggan baru anda di google display ads.
Namun tidak perlu bingung jika anda paham 2 hal dari Google Display Network ini.
1. Target Berdasarkan Website
Anda beriklan dengan menarget beberapa situs yang sudah di filter berdasarkan kategori , sehingga iklan anda hanya tampil ke semua situs sesuai kriteria anda.
Simpelnya, anda menarget siapa saja yang berkunjung pada website tersebut, adapun target audiens yang anda gunakan.
- Penempatan Iklan (Placement Targeting)
Sebagai advertiser jika anda menggunkan targeting ini, maka anda bisa memilih website atau blog mana saja yang bisa anda tampilkan iklan.
Misalnya jika anda menjual kaos bola maka anda bisa memilih website relevan seperti bolasport.com, goal.com atau portal berita yang spesifik mengulas olahraga.
Intinya dari penempatan iklan ini ada wajib meriset dulu website mana saja audiens anda berkumpul atau kira-kira mana yang sejenis dengan usaha anda.
Jangan menggunakan targeting ini jika memang wawasan tentang webiste targeting anda kurang, bisa-bisa salah targeting.
Sebenarnya anda diberikan pilihan automatic placement, dimana google otomatis akan mencari website-website yang relavan dengan bisnis anda, tapi saya rasa ini kurang terukur. Mesti banyak split test.
- Topic Targeting
Google menempatkan iklan sesuai dengan topik produk anda, sehingga seluruh iklan dipasang pada website yang topiknya relevan dengan konten bisnis Anda.
Ini hampir-hampir mirip dengan placement targeting, hanya saja ini lebih luas, karena iklan akan di pasang di semua website yang relevan.
Ini bisa anda pilih jika memang wawasan tentang placement website anda kurang, selain itu jangkauan iklannya lebih luas karena memang tidak spesifik.

Jangan sampai bingung ya soal placement dan topic targeting.
- Keyword (Contextual Targeting)
Penargetan ini memungkinkan pelanggan menemukan iklan Anda berdasarkan kata kunci yang ditargetkan. Semakin tepat dan relevan kata kunci penargetannya, maka semakin mudah iklan Anda ditemukan pelanggan potensial Anda.
Kunci suksesnya disini yaitu anda harus meriset kata kunci, kumpulkan semua kata kunci bisnis anda, jika tidak terlalu yakin dengan hasil riset anda, maka sebaiknya menggunakan topic targeting.
1. Target Berdasarkan Pengguna
Anda menarget pengguna internet berdasarkan kebiasaan atau aktifitas mereka selama berselancar di internet, sehingga iklan akan tampil ke semua situs yang mereka buka, tentunya yang berada dalam jaringan google adsense ya.
- Remarketing Targeting
Ini adalah salah satu targeting favorit saya, jadi jika menggunakan targeting ini anda bisa menargetkan kembali pengunjung website anda.
Kebetulan saya punya beberapa blog niche yang di bangun dengan topik sangat spesifik sehingga ketika mereka berkunjung ke blog saya, saya bisa mengejar mereka ke website manapun yang mereka baca.
Jadi mereka bisa berulang-ulang kali melihat iklan saya di situs yang berbeda-beda, karena mereka sudah kenal saya otomatis mereka lebih percaya dan akan menghubungi saya ketika mereke butuh.
Asli ini sangat powerful sekali jika anda memiliki website dengan konten yang spesifik, konversinya sangat tinggi karena di pengaruhi web otoritas milik anda.
- Pemirsa Serupa
Jika mengunakan targeting pemirsa serupa maka anda bisa menargetkan orang-orang baru yang serupa dengan audiens yang sudah anda miliki.
Google akan mencari siapa saja orang-orang baru di luar dari audiens yang sudah anda punya yang memiliki kebiasaan serupa.
Biasanya saya menggunakan targeting ini untuk memperluas jangkauan dari remarketing yang sebelumnya sudah jalan. sama seperti look a like pada facebook ads.
- Interest (Ketertarikan)
Jika menggunakan targeting ini, google akan mencarikan orang-orang yang memiliki hobi atau keterarikan yang sama dengan bisnis yang anda jalankan.
Penggunaan interest targeting ini biasanya dilakukan untuk anda yang baru mau mencari target market.
Biasanya para advertiser menggunakan ini untuk melakukan riset audiens. Sangat bagus untuk mencari targeting baru, toh nanti juga di kerucutkan.
Sebenarnya ada dua bahasa lagi soal interest ini, ada yang namanya affinity sama in-market, tapi saya sulit membahasakannya, karena hampir-hampir sama, takutnya anda akan bingung dengan penjelasan saya.
- Demographic Targeting
Terakhir adalah demografi targeting, penargetan ini memungkinkan Anda untuk menampilkan iklan berdasarkan regional, kode pos, bahasa, umur atau jenis kelamin.
Meskipun ini yang saya bahas terakhir sebenarnya untuk meriset iklan saya yang benar-benar baru saya melakukan ini pada kampaye iklan pertama saya.
Bagaimana sampai disini sudah tertarik ingin mempelajari Google Display Network? anda bisa belajar langsung ke guru saya seorang pakar GDN Indonesia.
Kenapa mesti belajar??? karena menganalisa metrik-metriks di atas ada ilmunya, sebaiknya belajar dulu sebelum menerapkan pada bisnis anda.
Alasan GDN Lebih Baik Digunakan Untuk Bisnis Anda
Seperti yang anda tau sebuah produk yang bagus harus ditemukan oleh pembeli yang tepat agar menjadi sebuah produk laris. Jika tidak hanya jadi produk ideal saja, tidak bisa menghasilkan apa-apa, tidak bisa berbuat banyak.
Google Display Network dibuat untuk menjawab itu semua, membantu bisnis supaya cepat menemukan audiens yang tepat. GDN bisa menemukan 90% pengguna internet melalui jutaan website yang ada di seluruh dunia.
Setidaknya ada tiga hal yang menurut saya paling unggul saat kita beriklan di google menggunakan display network.
Meminimalisir Budget Iklan dan Menghindari Persaingan Yang Ketat
Halaman search engine google itu sudah di dominasi oleh pengiklan melalui search network (Adwords). Siapa yang banyak spend dana iklan paling banyak dia yang mendapatkan banyak klik. Hanya sekedar klik saja.
Otomatis kompetisi sesama pengiklan sangat berat persaingannya, jika usaha anda masih kecil, dipastikan bakalan tenggelam dilautan search engine.
Bayar Klik Hanya Ke Orang Yang Tertarik Saja
Karena menggunakan visual yang menarik maka secara otomatis hanya ke orang yang tertarik atau yang membutuhkan saja yang melakukan klik iklan, dengan kata lain anda membayar google kepada orang yang membeli saja.
Resiko Boncos Rendah
Boncos adalah istilah yang selalu di hindari oleh para advertiser, praktisi pay traffict entah itu menggunakan google ads ataupun facebook ads.
Point ini bukan untuk anda yang baru mau memulai dan asal action saja, ini khusus praktisi yang memang berkecimpung di dunia paid traffict, jika anda masih pemula sebaiknya belajar Google Display Network dulu sambil action tipis-tipis.
Setidaknya ada 4 hal yang harus diperhatikan betul oleh para advertiser.
- Tracking
Setelah iklan live, musti bisa melacak kemana lari iklan tersebut, ini butuh insting kuat.
- Analisa Hasil Iklan
Selanjutnya butuh fokus terhadap hasil dari periode iklan berjalan, mana yang kurang efektif, over budget, iklan bagus dan lain sebagainya. Semakin sering di asah semakin mudah anda menganalisa iklan.
- Optimasi
Hasil analisa di perbaiki kekurangannya, inilah yang di maksud dengan optimasi, apakah kata-katanya kurang sadis, gambar tidak memukau atau penargetan yang tidak tepat.
- Scale Up Budget
Setelah menemukan winning camping, biasanya advertiser akan melakukan scale up budget, inipun ada metodenya, tidak bisa asal-asalan.
Sekali lagi scale up budget bukan soal seberapa banyak uang yang anda punya, tapi seberapa kuat anda menguasai 3 poin sebelumnya.
Sekian dulu pembahasan soal Google Display Network, memang ini bukanlah cara cepat kaya dengan beriklan di google, tapi ini sangat powerful jika anda bisa menguasainya.