Bagi pelaku bisnis, komplain dan kecerewetan konsumen pasti sudah menjadi santapan sehari-hari.
Hal tersebut sebenarnya sangat lumrah, mengingat setiap konsumen pasti memiliki sifat berbeda, dan tidak semuanya mudah untuk dihadapi.
Oleh sebab itu, supaya bisa tetap tenang dan tidak terbawa emosi, Anda harus tahu bagaimana tips menghadapi pembeli yang tidak sabaran.
Bukan hal baru lagi kalau sebagian besar konsumen memang cenderung perfeksionis, dan kritis sehingga terkesan merepotkan.
Dalam situasi tersebut, sudah pasti Anda perlu memiliki kesabaran ekstra dalam menghadapinya.
Meskipun begitu, sebagai smart entrepreneur dituntut untuk bisa stay calm and cool dalam melayani semua konsumen yang berminat dengan produk Anda.
10 Tips Menghadapi Pembeli yang Tidak Sabaran
Meskipun Anda berpikir telah memberikan pelayanan dan produk terbaik kepada konsumen, tapi pasti ada saja yang akan merasa tidak puas.
Hal ini sangat wajar dalam dunia bisnis, karena setiap individu memiliki pemikiran dan personality berbeda.
Supaya tetap terlihat profesional, sekaligus bisa membuat konsumen merasa puas, maka Anda dapat mengaplikasikan beberapa tips di bawah ini.
1. Jadilah Pendengar yang Baik
Ketika ngobrol dengan konsumen cerewet, biasanya mereka akan menguasai pembicaraan.
Dibandingkan mendebatnya, lebih baik Anda mengalah dan memutuskan jadi pendengar yang baik saja. Sembari diam mendengarkan, Anda bisa mulai mencari jawaban terbaik yang bisa membuat konsumen merasa senang.
Jadi, biarkan konsumen berbicara sesukanya.
Apabila konsumen bertanya mengenai sesuatu, barulah Anda menjawabnya.
Namun sebaiknya berikan jawaban yang jelas dan mendetail, sehingga konsumen merasa bahwa Anda mendengarkan pernyataan atau keluhan mereka.
Tapi ingat satu hal, jangan pernah memberikan sindiran meski secara halus, karena hal tersebut bisa memicu konflik.
2. Jangan Membalas Sikap atau Kata-kata Kasar
Pada beberapa kasus, mungkin Anda akan bertemu dengan konsumen yang suka melontarkan kata-kata tidak pantas.
Dalam hal ini, Anda tidak perlu ambil hati dan memikirkannya terlalu jauh, anggap saja sebagai angin lalu.
Konsumen cenderung tidak mau mengalah. Jadi, daripada ribut, dan kehilangan konsumen, lebih baik Anda menahan emosi.
Mendapat pembeli seperti ini memang bisa sangat menguji kesabaran, apalagi kalau kata-kata yang diucapkan menyakitkan hati.
Namun Anda tidak perlu larut dalam situasi yang tegang, tetap berikan pelayanan semaksimal mungkin. Kalau sudah lelah berbicara, pasti konsumen akan merasa tenang dengan sendirinya.
3. Tetap Bersikap Adil
Jangan pernah memetakan konsumen meskipun sifatnya kurang menyenangkan.
Anda harus tetap bersikap adil dalam memberikan pelayanan kepada semua pembeli.
Bahkan saat mereka terlalu cerewet dan mengatakan hal-hal yang keluar dari topik, jangan mengabaikannya. Tetap berikan perhatian meskipun palsu belaka.
Bukan tidak mungkin kalau konsumen yang terlalu mendetail ini berpotensi jadi pelanggan setia produk Anda.
Karena biasanya, sekali mereka merasa puas dengan produk serta layanan yang diberikan, maka akan selalu kembali lagi untuk berbelanja di tempat Anda.
Jadi, jangan memandang sebelah mata, apalagi membenci konsumen.
4. Memberikan Win-Win Solution
Apabila terjadi masalah setelah transaksi, maka jangan membebankan seluruh kesalahan kepada pihak konsumen.
Akan lebih bijaksana lagi kalau Anda memberikan win-win solution, yakni sebuah alternatif solusi yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Anda bisa melakukan negosiasi supaya tidak ada sebelah pihak merasa dirugikan.
Di samping itu, jika Anda merasa salah, maka sebaiknya segera akui kelalaian Anda dan segera minta maaf.
Hal ini merupakan bentuk tanggungjawab yang akan menjadi nilai plus dimata konsumen.
Tapi kalau konsumen mulai hiperbola, dan terbilang mengada-ada, Anda bisa berbicara dan memberikan pengertian kepadanya.
5. Bersikap Jujur
Tips menghadapi pembeli yang tidak sabaran selanjutnya adalah dengan bersikap jujur, dan terbuka.
Beri tahu kepada konsumen mengenai apa yang bisa, dan tidak bisa Anda lakukan untuk mereka.
Ini akan lebih gampang untuk menyelesaikan masalah. Meskipun konsumen mungkin akan merasa kecewa, tapi setidaknya Anda sudah berusaha realistis.
Selain itu, bisa juga menawarkan beberapa opsi solusi yang mungkin bisa memuaskan konsumen. Namun kalau tidak berhasil juga, ini murni bukan kesalahan Anda.
Untuk menunjukkan empati, sebaiknya mengungkapkan permintaan maaf karena produk maupun layanan yang diberikan belum sesuai dengan ekspektasi pembeli.
6. Berikan Kompensasi atas Ketidaknyamanan Konsumen
Salah satu penyebab pembeli menjadi agresif mungkin saja karena pihak penjual melakukan sebuah kesalahan.
Kalau hal tersebut terjadi, maka tindakan berupa memberikan kompensasi atau ketidaknyamanan konsumen harus dilakukan.
Apalagi kalau konsumen ini adalah loyal customer yang sudah sering berbelanja di tempat Anda.
Misalnya saja, apabila karyawan Anda salah mengirimkan produk kepada konsumen.
Anda bisa menawarkan solusi yang bisa membuatnya merasa satisfied. Dengan begitu, maka konsumen akan merasa bahwa mereka dapat mempercayai Anda.
7. Mengucapkan Terima Kasih
Tidak peduli seberapa menyebalkannya konsumen Anda, jangan lupa untuk selalu mengucapkan rasa terima kasih.
Selain dalam bentuk ucapan, terima kasih juga bisa ditunjukkan melalui hadiah-hadiah kecil atau letter di setiap pembelian produk.
Meskipun kelihatan tidak seberapa, namun ini bisa jadi bentuk penghargaan terhadap loyalitas mereka.
8. Mengambil Tindakan Cepat
Kemampuan untuk mengambil tindakan secara tepat dan cepat memang sangat dibutuhkan dalam dunia marketing.
Kalau masalah dengan konsumen bisa dilakukan dengan cepat, maka Anda akan terhindar dari situasi yang akan membuang waktu, dan membebani Anda secara emosional.
Selain itu, sigap dalam bertindak juga bisa mengubah pandangan negatif konsumen terhadap toko Anda. Karena mereka merasa bahwa seller mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
Sehingga konsumen tidak perlu lagi merasa ragu mengenai kualitas pelayanannya. Karena setiap pembeli pasti ingin penjual dapat memberikan solusi instan yang masuk akal.
9. Bersikap Bijaksana
Menghadapi konsumen yang suka marah-marah bisa membuat siapa saja merasa stres.
Bahkan meskipun kemarahan tersebut hanya dituangkan dalam bentuk teks, atau pesan suara saja. Tanpa disadari, situasi ini dapat membuat penjual terbawa emosi.
Oleh sebab itu, penting untuk bisa mengambil sikap bijaksana supaya tidak memicu masalah lebih besar.
10. Mempertimbangkan Konsumen yang Sudah Kelewatan Batas
Setiap pebisnis tentu memiliki aturannya masing-masing, salah satunya adalah perlunya mempertimbangkan untuk mempertahankan pelanggan atau tidak.
Khususnya dalam menoleransi konsumen yang sudah kelewatan batas, misalnya saja berkata kasar, berlaku kasar, hingga mengancam tidak jelas. Hal ini tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan.
Terutama untuk pihak admin yang berinteraksi langsung, pelanggan yang berkelakuan buruk dapat membuat seseorang tertekan secara mental.
Dalam hal ini, Anda harus bisa bersikap tegas sehingga konsumen tidak semena-mena dengan pekerja.
Ibarat kata pepatah, “Hilang satu tumbuh seribu”. Selama yang Anda lakukan benar, maka tidak perlu takut.
Pembeli yang super impatience adalah tantangan yang tidak terelakkan bagi para pebisnis.
Untuk bisa mengatasinya, maka mempelajari tips menghadapi pembeli yang tidak sabaran di atas bisa menjadi alternatif solusinya.
Dengan begitu, Anda bisa lebih santai saat berhadapan dengan pembeli yang ribet, dan pembeli juga merasa nyaman berbelanja di toko.